Kesempatan dan Gemblengan Kualitas Akademik UTS Membawa Fahmi Magang Di NIMS Jepang
Sumbawa - Konsisten pada komitmen meningkatkan IPM NTB melalui dunia pendidikan, pemrakarsa sekaligus pendiri Universitas Teknologi Sumbawa, Dr. Zulkieflimansyah MSc terus melakukan upaya-upaya peningkatan kualitas mahasiswa UTS. Menghadirkan dosen-dosen lulusan luar negeri sebagai dosen tetap, bekerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan juga perusahaan-perusahaan yang peduli pendidikan baik ditingkat nasional maupun internasional, bahkan mendatangkan figur-figur terbaik dunia untuk menjadi dosen tamu di UTS.
tidak lagi menjadi katak dalam tempurung, elang-elang muda berprestasi perlu menjelajah dunia untuk mendapatkan cara pandang, pengalaman dan pengetahuan yang luas salah satu ungkapan yang selalu dipaparkan oleh Doktor Zul, sapaan akrab Rektor UTS, disetiap kesempatan bertemu mahasiswa seraya selalu mengungkapkan bahwa menempa kualitas akademik saat kuliah dapat dilakukan melaui perjalanan study keluar kampus dan memanfaatkan kesempatan untuk bergaul merangkul teman sebanyak mungkin.
Upaya-upaya pelaksanaan komitmen yang dilakukan sudah dirasakan oleh beberapa mahasiswa berprestasi melalui kesempatan mengikuti perjalanan study kebeberapa tempat baik ditingkat nasional maupun internasional, seperti perjalanan FIKOM ke seluruh media massa nasional di Jakarta, Fakultas Tehnik yang mengikuti program kuliah di Universitas Indonesia, FATETA menjadi salah satu juara dalam kompetisi kincir angin nasional, Fakultas Psikologi melakukan praktek lapangan langsung di Rumah Sakit Jiwa di Mataram hingga memiliki program Sekolah Pinggir Arena bagi para joki cilik, fakultas Ekonomi dan Bisnis akan mengawali tahun 2015 dengan melakukan perjalanan study ke Malaysia dan Singapore, serta Fakultas Bioteknology yang telah memenangkan berbagai kompetsi bergengsi tingkat nasional hingga internasional, dari kompetisi menulis hingga menciptakan alat-alat tepat guna yang dapat langsung diaplikasikan oleh masyarakat luas seperti prestasi terbaru mereka sebagai peraih medali perunggu dalam ajang iGEM di Boston, USA, melalui penemuan mereka yaitu alat deteksi keaslian madu dengan menggunakan smartphone. Dan hari ini, salah seorang mahasiswa Fakultas Bioteknology UTS terbang ke Jepang karena lolos seleksi oleh National Institute for Materials Science (NIMS), Tsukuba, Jepang, sebagai salah seorang pelajar (mahasiswa) peneliti di salah satu institute (lembaga) penelitian terbaik dunia tersebut.
Berawal dari kehadiran Tomohiko Yamazaki, phD, salah seorang profesor peneliti di NIMS yang datang menjadi dosen tamu dan memberi kuliah umum di UTS pada bulan September 2013 lalu dan memberi kesempatan kepada mahasiswa UTS untuk mengikuti seleksi sebagai pelajar peneliti di NIMS, mengingat potensi yang dimiliki oleh UTS saat kegiatan kuliah umumnya berlangsung. Prof Yamazaki menilai kualitas elang-elang muda UTS, khususnya dibidang bioteknology akan mampu bersaing secara terbuka disegala tingkat.
Tak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan, FTB UTS melakukan seleksi terbuka kepada seluruh mahasiswanya. Dwi Ariyanti, M.Biotect, kepala program study Teknobiology UTS menyatakan bahwa pihaknya memberi peluang terbuka sekaligus penggemblengan secara adil agar mahasiswa FTB UTS menjadi salah satu pelajar peneliti berkelas internasional. FTB menggelar empat (4) jenis seleksi, yaitu seleksi Teori, Laburatorium, Prediksi TOEFL, dan Peminatan yang kemudian memilih Fahmi Dwi Laksono. selain pemegang IPK 4,00, Fahmi dinilai mempunyai kemampuan yang lebih unggul dalam kemampuannya berbicara di publik, dengan personality yang baik karena memiliki karakter bertanggung jawab, dimana Fahmi diharapkan akan menjadi pioner bagi generasi berikutnya yang nantinya akan membagi pengalamannya selama di NIMS untuk kepentingan khalayak†jelas Dwi yang tidak terlalu berharap banyak akan terpilih, mengingat sepanjang yang diketahui bahwa para pelajar peneliti yang direkrut NIMS kebanyakan mahasiswa S2 dan S3 atau tingkat S1 yang sudah memasuki jenjang research.
Meski diluar prediksi, terbukti bahwa Fahmi kemudian dipilih NIMS untuk menjalani program magang selama tiga (3) bulan disana. Fahmi akan menjadi asisten Prof. Yamazaki yang consern melakukan penelitian tentang segala jenis dan bentuk alergi.
Tidak hanya membuat FTB UTS bangga, orang tua dan seluruh keluarga besar UTS turut bangga dan secara tidak langsung memberi beban dipundak anak kedua dari tiga bersaudara itu dalam menjaga nama baik fakultas, universitas serta Tana Samawa, tanah kelahirannya.
Diakui Fahmi yang menjadi bagian dari tim dalam kompetisi iGEM di Boston tersebut, bahwa perjalanan belajar diluar Sumbawa adalah keinginan terbesarnya, namun tak disangka UTS memberinya begitu banyak peluang hingga semua peraihannya dalam satu tahun masa kuliahnya telah melebihi segala impian dan harapannya.
Kuliah di UTS adalah berkat do'a ibu saya yang menginginkan saya tidak keluar sumbawa ungkap Fahmi yang mengejar salah satu universitas terbaik Indonesia sebagai tempatnya kuliah agar dapat memberinya kesempatan yang lebih besar untuk kuliah diluar negeri saat memasuki S2 nanti. Tanpa diduga diterimanya sebagai mahasiswa FTB UTS membuat Fahmi mengutamakan harapan sang bunda yang kemudian membawanya menjelajah belahan lain Sumbawa, bahkan membawanya ke Amerika dan Jepang.
Ungkapan syukur yang tak terkira juga disampaikan oleh M Ali Ismail dan Fatma, kedua orang tua Fahmi yang mengungkapkan bahwa kesempatan yang diberikan UTS kepada anaknya sungguh diluar dugaan.
Berawal dari maksud meningkatkan derajat keluarga dengan bertekad menjadikan semua anak-anaknya sebagai sarjana meski dengan keterbatasan ekonomi, Fatma, ibunda Fahmi tak menyangka UTS telah memberi kesempatan melebihi dari yang dibayangkan, jelas Fatma dengan mata berkaca-kaca. Meski risau dengan kondisi Fahmi selama di Jepang nanti, mengingat ini adalah perjalanan Fahmi yang pertama kalinya ke Jepang, Fatma berharap Fahmi dapat menjaga nama baik semua pihak, memanfaatkan kesempatan ini dengan belajar sebaik mungkin dan membagi pengetahuan yang telah diperolehnya kepada sebanyak-banyaknya orang lain setelah pulang nanti.
Digembleng dalam atmosfir didikan keluarga religius yang disiplin, Ali, Ayah Fahmi yakin bahwa Fahmi akan bertanggung jawab dengan tugasnya sebagai perwakilan UTS dalam menuntut ilmu dan melaksanakan visi UTS agar menjadi manusia yang utuh dan bermanfaat bagi semesta alam, kata sang ayah yang menerapkan kecintaannya kepada Masjid sebagai metode pendidikan bagi anak-anaknya.
Sedangkan bagi Fahmi sendiri yang telah membekali diri dengan kemampuan akademik melalui gemblengan khusus dari pihak FTB UTS, Fahmi juga telah belajar bahasa Jepang dan menguasai bahasa Inggris. Fahmi akan menggunakan kesempatan langka ini sebagai media belajar tentang budaya kerja Jepang yang terkenal disiplin, mengenal lebih dalam tentang Jepang yang telah maju teknologinya sekaligus pengalaman untuk riset.
Oleh NIMS, Fahmi akan mendapatkan fasilitas layaknya pekerja, tinggal di kompleks apartemen khusus untuk peneliti yang datang dari seluruh belahan negara di dunia, gaji bulanan, serta biaya hidup dan transportasi selama disana.